Akukah?

Warna debunga menyulam sanggul kewanitaan. Dengannya terukirlah senyuman.. menggilakan. Akukah itu ?

Awan Putih

Dongaklah ke langit biru . Tikamlah awan putih agar hujan segera turun ke bumi kontang.

Penantian

Kabus damai yang tidak pernah jemu mengunjungiku, kuhadiahkan seluruh kesetiaanku padamu, agar bisa kau tersenyum meski aku tidak pernah menyapamu...

Aku yang Menumpang

Biar matamu sejuta kali membidas wajahku namun aku tetap aku yang menumpang di dahanmu. Biarkanlah aku tetap di sini sehingga kita tiba saat kita reput bersama.

Tapak Setiaku.

Sampai bilakah lagi dapatku bertahan, menunggu siraman kasihmu yang tidak kunjung tiba, sedang aku sedikit masa lagi akan layu di tapak setiaku. Usah kaucari harumanku saat itu...

Berapa Lama Lagi?

Berapa lamakah lagi simpati berdiri di petak-petak gersang sehingga baju nan koyak robek ini bisa ditampal baldu dan sutera?

Aku dan Kasih

Biarkan aku dan kasihmu berlabuh di rumah usang dan seketika nanti aku bakal kembali menyapa dirimu yang setia

Erti kasih

Di kamar usang ini, telahkau bisikkan ke telingaku erti sebuah kasih sayang.Suatu waktu nanti, pasti kurindui suasana ini.Saat kau telah dimiliki.

Beri Aku...

Berikan aku sebungkus perasa untuk lidahku yang pahit ini. Biar bisa aku berlari, mengejar masa depan yang belum pasti...

Sambut Tanganku...

Sambutlah tanganku. Berikan sekuntum bunga dan biarkan aku mengenal warna dan harumannya sementara saat terus berlari menuju kedewasaan...

Wajah Muram...

Masa depan kabur untuknya. Terbiar comot di beranda penantian . Mencari sinar. Rupanya dia terperangkap dalam dirinya...